KETERAMPILAN MENULIS
A.
Hakikat Menulis sebagai Aspek Keterampilan
Berbahasa
1.
Pengertian Menulis
Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambing-lambang
grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga
orang-orang lain dapat membaca lambing-lambang grafik tersebut kalau mereka
memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Keterampilan menulis tidak datang
secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan
teratur.
2.
Fungsi dan Tujuan Menulis
Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang
tidak langsung. Menurut Hugo Hartig (Dalam Sunarti dan Deri Anggraini, 2009:
89) merangkum tujuan penulisan sebagai berikut:
a.
Assignment
purpose (tujuan penugasan)
b.
Altruistic
purpose (tujuan altruistic)
c.
Persuasive
purpose (tujuan persuasif)
d.
Informational
purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan)
e.
Self
expresissive purpose (tujuan pernyataan diri)
f.
Creative
purpose (tujuan kreatif)
B.
Ragam Tulisan
1.
Narasi
Narasi adalah jenis karangan yang menceritakan rangkaian
peristiwa atau pengalaman berdasarkan urutan waktu (kronologis). Narasi terdiri
atas narasi ekspositoris dan artistik atau literer. Isi karangan narasi bisa
betul-betul terjadi (nonfiksi) atau hanya khayalan semata (fiksi).
2.
Deskripsi
Deskripsi adalah jenis karangan yang melukiskan atau
menggambarkan suatu objek apa adanya, sehingga pembaca ikut juga merasakan,
mengalami, melihat, dan mendengar apa yang ditulis si pengarang itu.
3.
Eksposisi
Eksposisi adalah jenis karangan yang bertujuan menambah
pengetahuan pembaca dengan cara memaparkan informasi secara akurat.
4.
Argumentasi
Argumentasi adalah jenis karangan yang bertujuan memengaruhi
pembaca dengan bukti-bukti, alasan, atau pendapat yang kuat, sehingga gagasan
yang dikemukakan penulis dapat diyakini/dipercaya oleh pembaca.
Berikut beberapa hal yang perlu
diketahui dalam kegiatan tulis-menulis.
1.
Paragraf
Paragraf atau alinea adalah seperangkat
kalimat yang membahas satu topic atau hanya mengacu pada satu gagasan pokok.
Jadi, suatu paragraf tidak boleh mengandung dua topik. Topik dituangkan ke
dalam suatu kalimat yang disebut dengan kalimat topik atau kalimat utama.
a.
Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraph
dibedakan atas;
1.
Paragraf deduktif
2.
Paragraf induktif
3.
Paragraf variatif
4.
Paragraf naratif/deskriptif
5.
Paragraf ineratif
b.
Berdasarkan fungsinya, paragraph dibedakan atas:
1.
Paragraf pembuka berperan sebagai pengatar untuk
sampai pada masalah yang akan diuraikan.
2.
Paragraf penghubung, masalah yang akan diuraikan
terdapat dalam paragraf penghubung.
3.
Paragraf penutup bersisi kesimpulan dari
paragraf penghubung, atau dapat juga berisi penegasan kembali mengenai hal-hal
yang dianggap penting dalam paragraf penghubung.
2.
Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah outline sebuah
karangan yang sudah diatur secara sistematis, lengkap, menyeluruh, dan mencakup
semua hal yang akan dikemukakan, baik urutan, relasi antara persoalan yang satu
dan yang lain di dalam kerangka karangan itu maupun lambang dan tanda-tanda
pada kerangka dan jenjangnya. Hal itu penting mengingat kerangka itu berperan
sebagai berikut.
a.
Pedoman pokok dalam mengembangkan sebuah
karangan.
b.
Pedoman urgensi setiap masalah yang terdapat di
dalam sebuah karangan.
c.
Pedoman sistematik bagi daftar isi setelah
karangan selesai disusun dan sebagai pedoman kerja bagi pengarang.
3.
Langkah-langkah Menyusun Kerangka
a.
Catat semua ide.
b.
Seleksi ide-ide secara tepat.
c.
Urutkan ide-ide secara tepat.
d.
Kelompokkan ide-ide yang berdekatan pada suatu heading.
Heading
ialah ide yang lebih besar dari ide-ide itu sebagai tempat bersandar dan
bersatunya ide-ide tersebut. Heading
dapat diambil dari ide-ide itu sendiri, kalau ada yang ruang cakupannya lebih
luas. Tetapi kalau tidak ada maka diambil dari luar ide-ide tersebut. Sistem
penempatan ide-ide di dalam heading dapat dilakukan dengan macam-macam cara,
antara lain berikut ini.
1.
Cara biasa
(natural order)
a.
Berdasarkan urutan waktu (the order of time).
b.
Berdasarkan urutan materi yang ada (the order of spaces).
c.
Berdasarkan urgensi urutan materi yang tidak
boleh diabaikan.
2.
Berdasarkan pertimbangan logis (logical order)
a.
Dari klimaks ke antiklimaks (order of climax)
b.
Dari yang umum ke yang khusus (general to specific)
c.
Dari yang khusus ke yang umum (specific to general )
d.
Berdasarkan sebab dan akibat (order of cause to effect)
e.
Dari akibat menjurus ke sebab (orders to cause)
f.
Berdasarkan hubungan eratnya materi (order of familiarity)
g.
Dari yang bermanfaat ke yang tidak bermanfaat
dan sebaliknya (order of utility)
h.
Dari yang sukar kepada yang lebih mudah dan
sebaliknya (order of the dominant impression)
i.
Urutan berdasarkan pertimbangan psikologi (order
of psychological effect)
j.
Berdasarkan kemungkinan saling menjelaskan.
4.
Pengembangan Kerangka Karangan
a.
Pendahuluan bersifat menjelaskan dan mendorong
b.
Batang tubuh sebagai isi karangan
c.
Bagian penutup
Ada tiga sifat dari bagian penutup
ini. Pertama, sebagai rangkuman (summary)
dari apa-apa yang sudah diuraikan pada batang tubuh. Kedua, sebagai pernyataan
kembali, yang fungsinya meningkatkan kembali akan hal-hal yang sudah dibacanya.
Usahakan agar poin-poin singkat dan jelas. Ketiga, hanya sebagai kata penutup.
C.
Teknik Penulisan
Kemampuan menulis bisa dikembangkan dengan cara (1) sering
menulis berdasarkan kegunaan (purpose)
spesifik atau audience spesifik, (2)
memahami fakta bahwa “menulis” adalah
“menengok kembali” (writing is revising)
atau memperdalam keahlian Anda, (3) memperoleh pengalaman editing yang akan
bermanfaat tidak hanya untuk menulis akan tetapi secara keseluruhan bermanfaat
untuk pengembangan kemampuan riset dan auditory
atau observasi, dan (4) memublikasikan tulisan.
Grammar atau tata bahasa, retorika dan logika adalah
dasar-dasar yang membangun proses real learning dan self-knowledge. Artinya,
semua itu adalah dasar bagi pengembangan proses belajar yang nyata dan bagi
pengembangan karier pribadi seseorang. Kemampuan untuk mengatakan sesuatu
secara benar, baik dan masuk akal adalah nilai dasar bagi dunia pendidikan.
D.
Tujuan Pembelajaran Menulis
Keraf mengemukakan tujuan pengajaran keterampilan menulis sebagai
berikut.
1.
Peserta didik mampu memilih dan menata gagasan
dengan penalaran yang logis dan sistematis.
2.
Peserta didik mampu menuangkannya ke dalam
bentuk-bentuk tuturan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa
Indonesia.
3.
Peserta didik mampu menuliskannya sesuai dangan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan.
4.
Peserta didik mampu memilih ragam bahasa
Indonesia sesuai konteks komunikasi.
Sumber: Sunarti
dan Deri Anggraini. 2009. Keterampilan
Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: UPY
Komentar
Posting Komentar